Ads 468x60px

Antibiotik


1. Amoxicillin




Sirup kering 60 mL Rp 3.014


Indikasi:
Amoksisilina efektif terhadap penyakit: 
Infeksi saluran pernafasan kronik dan akut: pneumonia, faringitis (tidak untuk faringitis gonore), bronkitis, langritis. 
Infeksi sluran cerna: disentri basiler. 
Infeksi saluran kemih: gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis, pielonefritis. 
Infeksi lain: septikemia, endokarditis.

Kontra Indikasi:
Pasien dengan reaksi alergi terhadap penisilina.

Komposisi: 
Tiap sendok teh (5 ml) suspensi mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina anhidrat 125 mg. 
Tiap kapsul mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina anhidrat 250 mg. 
Tiap kaptab mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina anhidrat 500 mg. 

Cara Kerja Obat: 
Amoksisilina merupakan senyawa penisilina semi sintetik dengan aktivitas anti bakteri spektrum luas yang bersifat bakterisid. Aktivitasnya mirip dengan ampisilina, efektif terhadap sebagian bakteri gram-positif dan beberapa gram-negatif yang patogen. 
Bakteri patogen yang sensitif terhadap amoksisilina adalah Staphylococci, Streptococci, Enterococci, S. pneumoniae, N. gonorrhoeae, H. influenzae, E. coli dan P. mirabilis. 
Amoksisilina kurang efektif terhadap spesias Shigella dan bakteri penghasil beta-laktamase. 

Posologi: 
Dosis amoksisilina disesuaikan dengan jenis dan beratnya infeksi. 
Anak dengan berat badan kurang dari 20 kg: 20 - 40 mm/kg berat badan sehari, terbagi dalam 3 dosis. 
Dewasa atau anak dengan berat badan lebih dari 20 kg: 250 - 500 mg sehari, sebelum makan. 
Gonore yang tidak terkompilasi: amoksisilina 3 gram dengan probenesid 1 gram sebagai dosis tunggal. 

Efek Samping: 
Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi seperti urtikaria, ruam kulit, pruritus, angioedema dan gangguan saluran cerna seperti diare, mual, muntah, glositis dan stomatitis. 

Interkasi Obat: 
Probenesid memperlambat ekskresi amoksisilina. 

Cara Penyimpanan: 
Simpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk dan kering. 

Peringatan dan Perhatian: 
Pasien yang alergi terhadap sefalosporin mengakibatkan terjadinya "cross allergenicity" (alergi silang). 
Penggunaan dosis tinggi atau jangka lama dapat menimbulkan superinfeksi (biasanya disebabkan: Enterobacter, Pseudomonas, S. aureus, Candida), terutama pada saluran gastrointestinal. 
Hati-hati pemberia pada wanita hamil dan menyusui dapat menyebabkan sensitivitas pada bayi. 

HARUS DENGAN RESEP DOKTER





2. Metronidazole


tab 250 mg Rp 22.000


Indikasi:
Metronidazole efektif untuk pengobatan : 
1. Trikomoniasis, seperti vaginitis dan uretritis yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis. 
2. Amebiasis, seperti amebiasis intestinal dan amebiasis hepatic yang disebabkan oleh E. histolytica.
3. Sebagai obat pilihan untuk giardiasis.

Kontra Indikasi:
Penderita yang hipersensitif terhadap metronidazole atau derivat nitroimidazol lainnya dan kehamilan trimester pertama.

Komposisi: 
Tiap tablet mengandung metronidazol 250 mg. 
Tiap tablet salut selaput mengandung metronldazol 500 mg. 

Cara Kerja: 
Metronidazole adalah antibakteri dan antiprotozoa sintetik derivat nitroimidazoi yang mempunyai aktifitas bakterisid, amebisid dan trikomonosid. 

Dalam sel atau mikroorganisme metronidazole mengalami reduksi menjadi produk polar. Hasil reduksi ini mempunyai aksi antibakteri dengan jalan menghambat sintesa asam nukleat. 

Metronidazole efektif terhadap Trichomonas vaginalis, Entamoeba histolytica, Gierdia lamblia. Metronidazole bekerja efektif baik lokal maupun sistemik. 

Dosis: 
Trikomoniasis: 
Pasangan seksual dan penderita dianjurkan menerima pengobatan yang sama dalam waktu bersamaan. 
Dewasa : Untuk pengobatan 1 hari : 2 g 1 kali atau 1 gram 2 kali sehari. 
Untuk pengobatan 7 hari : 250 mg 3 kali sehari selama 7 hari berturut-turut. 

Amebiasis: 
Dewasa : 750 mg 3 kali sehari selama 10 hari. 
Anak-anak : 35 - 50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3, selama 
10 hari. 

Giardiasis: 
Dewasa : 250 - 500 mg 3 kali sehari selama 5 - 7 hari atau 2 g 1 kali 
sehari selama 3 hari. 
Anak-anak: 5 mg/kg BB 3 kali sehari selama 5-7 hari. 

Efek Samping: 
Mual, sakit kepala, anoreksia, diare, nyeri epigastrum dan konstlpasi. 

Interaksi Obat: 
Metronidazole menghambat metabolisme warfarin dan dosis antikoagulan kumarin lainnya harus dikurangi. 

Pemberian alkohol selama terapi dengan metronidazole dapat menimbulkan gejala seperti pada disulfiram yaitu mual, muntah, sakit perut dan sakit kepala. 

Dengan obat-obat yang menekan aktivitas enzim mikrosomal hati seperti simetidina, akan memperpanjang waktu paruh metronidazole. 

Perhatian: 
Metronidazole tidak dianjurkan untuk penderita dengan gangguan pada susunan saraf pusat, diskrasia darah, kerusakan hati, ibu menyusui dan dalam masa kehamilan trimester II dan III. Pada terapi ulang atau pemakaian lebih dari 7 hari diperlukan pemeriksaan sel darah putih. 

Cara Penyimpanan: 
Simpan di tempat sejuk dan kering, teriindung dari cahaya. 

Kemasan: Metronidazole 250 mg, botol 100 tablet

Jenis: Tablet







3. Ciprofloxacin 500 mg


Indikasi:
Untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman patogen yang peka terhadap ciprofloxacin, antara lain pada : 
- Saluran kemih termasuk prostatitis. 
- Uretritis dan serpisitis gonore. 
- Saluran cerna, termasuk demam thyfoid dan parathyfoid. 
- Saluran nafas, kecuali pneumonia dan streptococus. 
- Kulit dan jaringan lunak. 
- Tulang dan sendi.

Kontra Indikasi:
- Penderita yang hipersensitivitas terhadap siprofloksasin dan derivat quinolone lainnya 
- tidak dianjurkan pada wanita hamil atau menyusui,anak-anak pada masa pertumbuhan,karena pemberian dalam waktu yang lama dapat menghambat pertumbuhan tulang rawan. 
- Hati-hati bila digunakan pada penderita usia lanjut 
- Pada penderita epilepsi dan penderita yang pernah mendapat gangguan SSP hanya digunakan bila manfaatnya lebih besar dibandingkan denag risiko efek sampingnya. 


Komposisi : 
Ciprofloxacin 250 mg : Tiap tablet salut selaput mengandung Ciprofloxacin 250 mg 
Ciprofloxacin 500 mg : Tiap tablet salut selaput mengandung ciprofloxacin 500 mg. 

Farmakologi : 
Ciprofloxacin (1-cyclopropyl-6-fluoro-1,4-dihydro-4-oxo-7-(-1-piperazinyl-3-quinolone carboxylic acid) merupakan salah satu obat sintetik derivat quinolone. mekanisme kerjanya adalah menghambat aktifitas DNA gyrase bakteri, bersifat bakterisida dengan spektrum luas terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif.
ciprofloxacin diabsorbsi secara cepat dan baik melalui saluran cerna, bioavailabilitas absolut antara 69-86%, kira-kira 16-40% terikat pada protein plasma dan didistribusi ke berbagai jaringan serta cairan tubuh. metabolismenya dihati dan diekskresi terutama melalui urine. 

Dosis : 
1.Untuk infeksi saluran kemih : 
- Ringan sampai sedang : 2 x 250 mg sehari 
- Berat : 2 x 500 mg sehari 
- Untuk gonore akut cukup pemberian dosis tunggal 250 mg sehari 
2.Untuk infeksi saluran cerna : 
- Ringan / sedang / berat : 2 x 250 mg sehari 
3.Untuk infeksi saluran nafas, tulang dan sendi kulit dan jaringan lunak : 
- Ringan sampai sedang : 2 x 500 mg sehari 
- Berat : 2 x 750 mg sehari 
- Untuk mendapatkan kadar yang adekuat pada osteomielitis maka pemberian tidak boleh kurang dari2 x 750 mg sehari 
- Dosis untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal : Bila bersihan kreatinin kurang dari 20 ml/menit maka dosis normal yang dianjurkan harus diberikan sehari sekali atau dikurangi separuh bila diberikan 2 x sehari. 
- Lamanya pengobatan tergantung dari beratnya penyakit. 
Untuk infeksi akut selama 5-10 hari biasanya pengobatan selanjutnya paling sedikit 3 hari sesudah gejala klinik hilang. 

Peringatan dan perhatian : 
- Untuk menghindari terjadinya kristaluria maka tablet siprofloksasin harus ditelan dengan cairan 
- Hati-hati pemberian pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal (lihat keteranga pada dosis ) 
- Pemakaian tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan 
- Selama minum obat ini tidak dianjurkan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin. 

Efek samping : 
Efek samping siprofloksasin biasanya ringan dan jarang timbul antara lain: 
- Gangguan saluran cerna : Mual,muntah,diare dan sakit perut 
- Gangguan susunan saraf pusat : Sakit kepala,pusing,gelisah,insomnia dan euforia 
- Reaksi hipersensitivitas : Pruritus dan urtikaria 
- Peningkatan sementara nilai enzim hati,terutama pada pasien yang pernah mengalami kerusakan hati. 
- Bila terjadi efek samping konsultasi ke Dokter 

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Tablet

Reade more >>